Skip to main content

Menikahlah Denganku

Lucky - Jason Mraz tiba-tiba mengalun. Kutengok jam diatas meja samping tempat tidurku, 01.30 dini hari artinya baru sekitar 30 menit aku memejamkan mata. Sambil malas-malasan ku raih handphone yang bertengger manis di dekat jam itu, tanpa melihat di display handphone aku sudah tahu siapa si penelpon tengah malam ini, itu memang ringtone khusus untuk kamu - Kutu Loncat - panggilan mesraku untukmu seorang, sahabatku tersayang.

Sambil menguap aku mengangkat telpon "halo, ada apa dengan kamu Kutu loncat, koq tumbennya jam segini nelpon? Kangen aku ya? Ah klasik deh, kan baru dua jam yang lalu kamu nganterin aku pulang. Ada apa Hon? Kamu baik-baik saja kan?" ku buka pembicaraan.

Kamu hanya diam, tidak menjawab dan tidak berkata apa-apa.

"Huiiii, ada apa dengan kamu sih? Koq diem? Tumben kayak gini. Yaudah, aku tidur aja ya. Kamu cuma mau dengar suara ngorok aku aja kali nih?" kataku lagi.

Kamu masih diam tapi samar-samar aku mendengar suara kamu, aku tahu kamu ada disana dan aku pun pura-pura diam saja - mengikuti permainanmu.

5 menit berlalu

.....

....

...

..

.

Dan dengarlah sayangku
Aku mohon kau menikah denganku
Ya hiduplah dengan ku
Berbagi kisah hidup berdua
Habiskan sisa hidup
Menikahlah denganku
Eittts, aku tiba-tiba teringat dengan lagu ini. Lagu dari Glenn Fredly beberapa tahun yang lalu. Tumbennya kamu dengar lagu melow kayak gini. Kamu kan selalu cuek bebek ketika aku bilang ada lagu baru yang keren, ada lagu baru yang sedang in dan bla bla bla... Kata kamu lagu keren itu seperti lagunya Linkin Park, Mick Jagger, atau sedikit melow lagu dari Jason Mraz. Eeeh koq tiba-tiba tengah malam gini kamu denger lagunya Glenn Fredly? Fikirku dalam hati.

"Kutuuuuuuuuuuuuuuuu" teriakku memanggilmu. "Kamu kenapa siihh? Kamu tidak sedang ngigo kan? Kamu baik-baik aja kan disana? Koq tiba-tiba jadi ajaib begini?"

Masih tidak ada jawaban darimu, masih diam dan Glenn Fredly masih terus bernyanyi.

5 menit kemudian barulah suaramu terdengar "Kamu udah dengar lagunya kan Beib, iyah benar kata kamu waktu itu. Lagunya Glenn Fredly emang unyu-unyu yaah! Aku baru sadar dan..." ucapmu gantung

"Dan apaaa?" Tanyaku penasaran

"Lagu tadi sedikit mewakili isi hatiku, Nenek. Sebenarnya sejak tadi aku ingin mengatakannya tapi aku tidak tahu bagaimana caranya. Kamu kan tahu sendiri aku orangnya seperti apa, tidak pandai merangkai puisi indah apalagi menciptakan sebuah lagu khusus untukmu"

"Nek, kamu ngerti kan maksud aku?" Tanyamu perlahan

---- Gleeeekkk ----

Aku cuma terdiam, masih tidak percaya kamu mengungkapkan ini padaku. Kamu sahabatku, yang selama ini tempatku berkeluh kesah. Menceritakan semua unek-unek dan bahkan kamu tahu semua yang ada dihatiku, kepada siapa ingin kuberikan hatiku ini.

"Jadi, maksud kamu?" Tanyaku lagi.

"Iyah, mau kan kamu jadi milikku. Jadi Istirku, jadi Bunda buat anak-anakku nanti. Tidak ada kata pacaran, aku sudah tahu semua tentang kamu, walaupun aku tahu sampai sekarang kamu masih menyukai dia yang telah melukaimu. Tapi aku yakin aku bisa lebih dari dia" pintamu pelan tapi serius.

Tanpa harus bertanya lagi aku yakin kamu sedang serius, aku tahu kamu tidak pernah main-main untuk hal yang satu ini.


~~~~~~~~~~~~~~~~

Yaaaaahh FF nya berakhir deh. Good job Mbak Wangi dan Mas Momo :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Aku Sakit Karenamu, Gigi!

Brrrrr!! Brrr!! Suara alarm dari handphoneku berbunyi nyaring, kutatap dilayarnya tertera reminder "Selasa sore, kencan horor dengan si Ganteng!" "Haduuuh, bertemu dengan dia lagi. Seharusnya bertemu dengan dia itu ditempat yang asyik, di sebuah resto sambil makan malam diiringi dengan musik classic, wooow seems like romantic dinner with him . Lah ini bakalan  ketemu dia di ruangan serba putih dengan alat bor yang membuat ngilu tiap kali dia mengoperasikannya menjadi backsound horor tiap bertemu dia" umpatku dalam hati. "Melaaaa" panggil Bunda  "Iyah Bund"  "Kesini bentar Nak, bantuin Bunda dikit" "Iyah Bund" jawabku lesu. 5 menit kemudian di kamar Bunda. Kotak berserakan dimana-mana, rupanya Bunda sedang sibuk packing. Kami memang akan pindah rumah dua minggu depan. "Ada apa Bunda?" "Ini, tolong bantu Bunda kemas barang-barang ini ya. Barang-barang kamu udah mulai dikump...

Surat Cinta Kapten Bhirawa

"Pagi Rere, bajunya pink nih kembaran yah dengan surat cintanya" kata Lulu ketika menghampiri kubikal kecil Rere. "Surat cinta? Dari siapa? Ngaco deh kamu, Lu. Hari gini mana ada surat cinta" balasnya. "Iyah Re, tadi aku yang nerima surat itu kok, ini surat cinta berwarna pinknya" Lulu menyodorkan sebuah amplop kecil berwarna pink kepadaku kemudian berlalu. Rere mengambil surat dari tangan Lulu. Tidak ada nama pengirim yang tertera di sampul surat berwarna pink itu. Hanya ada kata: Surabaya di sisi belakangnya. terimakasih   Rere,  Kamis depan kapal kami akan merapat di Tanjung Priok, tunggu aku yah. Salam, Bhirawa Dialah Kapten Bhirawa teman lama Rere yang dikenalnya sejak SD. Teman sepermainan, tetangga kompleks yang selalu memberikan perhatian lebih ke Rere meskipun Rere tidak pernah membalasnya karena Rere hanya menganggap Bhirawa adalah Kakak laki-laki yang tak pernah dimilikinya, sosok pelindung bagi Rere yang tidak in...

Rumahku, Itu Kamu

“Fik, ini sudah brosur ketujuh loh yang aku sodorin ke kamu. Tipe yang gimana lagi sih yang kamu cari?” Suara Seto membuyarkan lamunan sahabatnya -Fika- sore itu. “Tipe kayak kamu” sambil nyengir Fika menjawab. “Yeee, ditanya serius malah jawabnya ngelantur kayak gitu. Lagi ngelamunin apa sih Fik? Jangan keseringan ngelamun deh, ntar kesambet loh. Gak takut apa?” “Nggak, selagi ada kamu ngapain takut?” “Yeee, ni anak bener-bener kesambet kali? Atau jangan-jangan kamu udah tertular virus Raja gombal kali ya? Mau jadi Ratu gombal ya Fik?” sambil mengacak rambut Fika. “Eh apa? Apa tadi? Kamu tadi bilang apa? Maaf, maaf lagi gak fokus, heheheh. Kamu bilang Ratu gombal? Huuuu enak aja, ogah ah disamain kayak gitu” “Iyaaah deh Nona Fika, maaf. Jangan sewot gitu dunk. Makanya kalau diajak ngomong tuh dengerin dong Nooon” “Heheh, iyah deh Pak Seto yang baik hati. Mana tadi, katanya bawa brosur baru. Dapat dari mana lagi kamu? Rajin benar ya. Atau jangan-jangan kamu udah jadi developer...